A. ASSEMBLING
DEFINISI
ASSEMBLING
Arti
kata assembling adalah perakitan dokumen rekam medis dengan
menganalisis kelengkapan berkas rekam medis.
FUNGSI
ASSEMBLING
Fungsi
dan peranan assembling dalam pelayanan rekam medis adalah sebagai :
-
perakit formulir rekam medis
-
peneliti isi data rekam medis
-
pengendali dokumen rekam medis tidak lengkap
-
pengendali penggunaaan nomor rekam medis dan formulir rekam medis.
TUGAS
POKOK UNIT ASSEMBLING
-
Menerima dokumen rekam medis dan sensus harian dari unit-unit pelayanan
-
Mencatat dan mengendalikan dokumen rekam medis yang isinya belum lengkap dan secara periodik melaporkan kepada kepala unit rekam medis mengenai ketidaklengkapan isi dokumen dan petugas yang bertanggung jawab terhadap kelengkapan isi tersebut
-
Bertanggungjawab berkoordinasi dgn tenaga medis untuk kelengkapan isi rekam medis
-
Meneliti isi kelengkapan dokumen rekam medis dan mencatat identitas pasien ke dalam kartu kendali. Sambil meneliti kelengkapan isi sekaligus formulir-formulir rekam medis di atur kembali sehingga sejarah dan riwayat penyakit pasien mudah di telusuri
-
Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke fungsi pengkode dan pengindeks
DOKUMEN-DOKUMEN
DALAM UNIT ASSEMBLING
-
Kartu kendali
-
Digunakannya buku ekspedisi untuk serah terima dokumen rekam medis
-
Buku catatan penggunan nomor
-
Buku catatan ketidaklengkapan rekam medis
-
Buku catatan penggunaan formulir
-
Lembar pemantauan kelengkapan DRM
-
Buku ekspedisi
Format
Kartu Kendali
DESKRIPSI
KEGIATAN
-
Menerima pengembalian dokumen rekam medis rawat inap, rawat jalan dan unit gawat darurat dengan menandatangani buku ekspedisi
-
Merakit dokumen rekam medis sesuai urutan yg ditetapkan RS
-
Meneliti kelengkapan isi dan jumlah RM
-
Meregistrasi rekam medis yang masuk dan keluar unit assembling.
-
Bila dokumen rekam medis belum lengkap, tulis ketidak lengkapannya di atas secarik kertas yang ditempelkan pada sampul depan dokumen rekam medis kemudian dikembalikan ke unit pelayanan yang bersangkutan untuk dilengkapi oleh petugas yang bertanggung jawab dengan menggunakan buku ekspedisi
-
Bila sudah lengkap, dokumen rekam medis bersama-sama diserahkan bagian coding dan indeks
-
Membuat laporan ketidaklengkapan isi dokumen
JENIS-JENIS
KETIDAKLENGKAPAN RM
1. Incomplete
Medical Records (IMR)
Tingkat
ketidaklengkapan dokumen rekam medis atau Incomplete
Medical Record
(IMR) dengan cara menghitung jumlah dokumen rekam medis yang tidak
lengkap dibagi jumlah dokumen rekam medis yang diterima pada periode
waktu tertentu dikalikan 100%
2. Delingued
Medical Records (DMR)
Dokumen
Rekam Medis yang bandel dengan maksud Dokumen Rekam Medis masih belum
terisi lengkap meskipun telah diteliti kembali oleh Unit yang
mengirim Dokumen. Batas penyerahan untuk Delingued
Medical Record (DMR) adalah 2×48 jam.
Presentasenya adalah jumlah Dokumen Rekam Medis yang bandel dibagi
dengan jumlah pasien pulang kemudian dikalikan 100%.
B. KODING DAN INDEXING
DEFINISI
KODING DAN INDEKSING
Unit
Coding adalah salah satu bagian dalam
fasilitas pelayanan kesehatan yg merupakan bagian dr unit rekam medis
yang mempunyai tugas utama menetapkan kode dr diagnosa, tindakan
medis/ masalah2 kesehatan yg dilakukan oleh petugas medis.
Unit
indexing yg mempunyai tugas untuk
mencatat dan menyimpan indeks penyakit, operasi dan tindakan medis
serta membuat laporan penyakit dan laporan kematian berdasarkan
indeks penyakit, operasi dan sebab kematian
Bagian Koding dan Indeksing (K/I) adalah salah satau bagian dalam unit rekam medis, yang mempunyai tugas pokok :
-
Meneliti kelengkapan dan kejelasan diagnosa, tindakan medis & masalah2 kesehatan yg di tulis oleh dokter
-
Menetapakan dan mencatat kode diagnosa, tindakan medis & masalah2 kesehatan berdasarkan ICD 10, ICD 9 CM dan ICOPIM
-
Mencatat hasil pelayanan ke dlm formulir indeks operasi/tindakan medis, sebab kematian, indeks dokter, indeks penyakit
-
Menyimpan indeks tersebut
-
Membuat laporan penyakit (morbiditas) dan laporan kematian (mortalitas) berdasarkan indeks penyakit, operasi dan kematian.
DESKRIPSI
TUGAS POKOK UNIT KODING
-
Menerima DRM yg lengkap dr fungsi assembling
-
Mengisi buku register
-
Meneliti ketepatan dan kejelasan diagnosa, tindakan medis & masalah2 kesehatan
-
Mengembalikan DRM yg kurang jelas diagnosa, tindakan medis & masalah kesehatannya ke fungsi assembling/ fungsi pelayanan medis dan menulisnya ke KK
-
Melakukan kodefikasi
-
Memasukkan hasil pelayanan ke dlm formulir indeks operasi/tindakan medis, sebab kematian, indeks dokter, indeks penyakit
-
Menyimpan indeks
-
Menyerahkan DRM ke fungsi filling
INDEXING
Umum
: merupakan alat bantu u/ menentukan su/ tempat
Perpustakaan
: merupakan katalogisasi u/ identifikasi buku, deskripsi isi, judul,
masalah, kode atau nomor klasifikasi u/ menyusun katalog & u/
menyususn buku pd tempatnya
Kearsipan
: petunjuk atau tanda pengenal u/ memudahkan menentukan tempat
penyimpanan & penemuan arsip
Pedoman
rekam medis : membuat tabulasi sesuai dgn kode yg sdh dibuat ke dlm
indeks ( dpt menggunakan kartu indeks atau komputerisasi ).
JENIS-JENIS
INDEX
-
Indeks utama pasien
-
Indeks penyakit/ diagnosis
-
Indeks operasi
-
Indeks dokter
-
Indeks kematian
-
Indeks wilayah/ alamat
-
Indeks nomor RM
-
Indeks obat
KIUP
Indeks
utama pasien/ master indeks pasien, yaitu indeks yg berisi data pokok
mengenai identitas pasien & bertujuan u/ mengidentifikasi semua
pasien yg pernah berobat
Indeks
pasien yg digunakan o/ Faskes dapat dilakukan scr manual (kartu) atau
elektronik
Fungsinya
untuk memudahkan mencari data identitas pasien
terutama nomor RM, u/memudahkan mencari kembali identitas pasien yg
akan digunakan u/ keperluan retensi DRM dan alat bantu penyusunan
laporan kunjungan pasien.
Contoh format KIUP
INDEX
PENYAKIT
Indeks
Penyakit yaitu indeks tentang jenis penyakit tertentu yang telah
ditetapkan diagnosis penyakitnya oleh dokter dan kode diagnosis
penyakitnya oleh perekam medis
Indeks
penyakit disusun berdasarkan sistem klasifikasi penyakit yang
digunakan
Indeks
penyakit dibagi menjadi 2, yaitu indeks penyakit rawat jalan &
indeks penyakit rawat inap
Fungsi
Index Penyakit adalah :
-
Menelaah kasus2 terdahulu ttg penyakit (riset)
-
Menyediakan data penggunaan fasilitas RS & menetapkan kebutuhan fasilitas thp peralatan baru, IT, dll
-
Mengevaluasi kualitas pelayanan yg diberikan RS
-
Mengarahkan studi epidemiologi
-
Mengakumulasikan data manajemen beresiko, seperti insiden komplikasi medis & bedah
-
Menyusun data morbiditas
-
Sebagai sumber data & menyusun statistik RS.
Contoh format Index Penyakit
INDEX
OPERASI
-
Merupakan indeks tindakan/ prosedur medis yang telah dilakukan oleh dokter
-
Indeks operasi di RS biasanya terbagi menjadi 2, yaitu indeks operasi/ tindakan rawat jalan & indeks operasi/ tindakan rawat inap
-
Setiap 1 tindakan medis/ operasi ditulis dalam 1 folder tindakan medis/ operasi dan ditulis kode nya (ICOPIM)
-
Manfaat : u/ laporan pada komite medis, dasar u/ menyusun laporan RS, mengetahui dokter yg melakukan tindakan medis/ operasi
Contoh format index operasi
INDEX
DOKTER
-
Indeks dokter menyediakan catatan ttg pasien yang telah ditangani oleh seorang dokter
-
Indeks dokter merupakan catatan yg bersifat rahasia
-
Informasi pd indeks dokter diperuntukkan bagi the governing board, chief executive officier & commites of the medical staf yg ditugaskan u/ menelaah kerja dokter
-
Manfaat : dasar penentuan jasa pelayanan, indikator penilaian kinerja dokter
-
Ketentuan penulisan indeks dokter:
- Setiap dokter memiliki 1 (satu) indeks
- Setiap nama dokter diberikan 1 kode yg ditetapkan oleh faskes
-
Penyimpanan indeks dokter penyimpanan indeks dokter disusun berdasarkan alfabetik
Contoh format index dokter
INDEX
KEMATIAN
-
Indeks Kematian yaitu indeks tentang sebab kematian penyakit tertentu sebagai hasil pelayanan pasien di rawat jalan, gawat darurat atau rawat inap
-
Indeks ini tak dapat dipisahkan antara indeks kematian rawat jalan dan rawat inap
-
Ketentuan penulisan indeks kematian yaitu (a). setiap sebab kematian menggunakan kartu yang sama (1 kartu untuk 1 jenis sebab kematian); (b) setiap sebab pada kematian diikuti dengan penulisan kode yang ditunjuk pada ICD revisi ke-10.Penyimpanan indeks kematian didasarkan pada nama sebab kematian urut secara alfabetik
MANFAAT
:
-
a). Menelusuri nomor rekam medis dan nama pasien dengan sebab kematian yang sama ( untuk audit kematian),
-
b).Menyusun laporan sebab kematian (mortalitas) berdasarkan umur, jenis kelamin,wilayah, mati < 48 jam dan > 48 jam, dokter yang menangani
Cntoh format index kematian
FUNGSI-FUNGSI
YANG TERKAIT
-
Fungsi Assembling bertanggung jawab terhadap :
-
Penerimaan
dan penelitian kelengkapan isi dokumen rekam medis dari unit
pelayanan
Penulisan identitas dan ketidaklengkapan dokumen pada kartu kendali
Penyerahan dokumen rekam medis yang sudah lengkap bersama kartu kendali ke fungsi Koding dan Indeksing
-
Fungsi penyimpanan (Filing) bertanggung jawab terhadap :
Penerimaan
dokumen rekam medis yang telah lengkap dan dikoreksi dari fungsi
Koding dan Indeksing
Penyimpanan dokumen rekam medis
Penyimpanan dokumen rekam medis
INFORMASI
YANG DIPERLUKAN MANAJEMEN
-
Daftar penyakit dengan urutan terbanyak (20 besar) menurut jenis kelamin, golongan umur, lama dirawat dan hasil pelayanan
-
Daftar tindakan dengan urutan terbanyak (20 besar) menurut jenis kelamin, golongan umur, lama dirawat dan hasil pelayanan
-
Daftar sebab kematian <48 jam dan ≥ 48 jam dengan urutan terbanyak (20 besar) menurut jenis kelamin, golongan umur dan lama dirawat
-
Daftar dokter yang melayani pasien dengan jumlah pasien, jumlah kematian terbanyak, jumlah hari rawat Length of Stay (LOS) melebihi 10 hari
DOKUMEN
DAN CATATAN YANG DIGUNAKAN
-
Dokumen rekam medis pasien dari fungsi Assembling
-
Kartu kendali
-
Kartu indeks penyakit, indeks operasi, indeks sebab kematian dan indeks dokter
-
Buku catatan penggunaan indeks
-
Buku International statistical Classification of Disease and Related Health Problem Tenth Revision (ICD-10) volume 1, 2 dan 3
-
Buku ICD 9 CM
-
Buku International Classification of Procedures in Medicine (ICOPIM)
-
Formulir-formulir untuk membuat daftar 10 besar penyakit, obat-obatan yang sering digunakan.
-
Kamus kedokteran
-
Buku daftar 10 besar penyakit
C. FILLING
TUGAS
POKOK DAN FUNGSI FILLING
Bagian
Filing adalah salah satu bagian dalam unit rekam medis yang mempunyai
tugas pokok :
-
Menyimpan dokumen rekam medis dengan metode tertentu sesuai dengan kebijakkan penyimpanan dokumen rekam medis
-
Mengambil kembali (retrievew) dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan
-
Meretensi dokumen rekam medis sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sarana pelayanan kesehatan
-
Memisahkan penyimpanan dokumen rekam medis in-aktif dari dokumen rekam medis aktif
-
Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis
-
Menyimpan dokumen rekam medis yang dilestarikan
-
Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis
-
Menyimpan dokumen rekam medis.
-
Penyedia dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan.
-
Pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadap kerahasiaan isi data rekam medis
-
Pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadap bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.
DESKRIPSI
KEGIATAN POKOK
-
Menerima dokumen rekam medis dari fungsi Koding dan Indeksing.
-
Menyimpan dokumen rekam medis.
-
Menerima tracer dari unit pengguna atau peminjam
-
Mencarikan dokumen rekam medis berdasarkan nomor rekam medis yang sudah terkelompok
-
Menyisipkan tracer dibelakang dokumen rekam medis yang akan diambil
-
Menyerahkan dokumen rekam medis dengan menggunakan buku ekspedisi Filing
-
Secara periodik, mengadakan penyusutan dan retensi dokumen rekam medis
-
Menyimpan kembali dokumen rekam medis yang aktif dan menyimpan dokumen rekam medis yang in-aktif di ruangan yang berbeda.
PERAN
PETUGAS FILLING
-
Penyimpan dokumen rekam medis pasien
-
Penyedia RM untuk berbagai keperluan pasien
-
Pelindung RM terhadap kerahasiaan isi data RM
-
Pelindung RM terhadap bahaya kerusakan fisik
FUNGSI-FUNGSI
YANG TERKAIT
-
Fungsi Koding dan Indeksing bertanggung jawab terhadap :
Pencatatan
dan penelitian kode penyakit, operasi dan sebab kematian pada dokumen
rekam medis sebelum disimpan
Penyerahan
dokumen rekam medis dan kartu kendali ke fungsi Filing
-
Fungsi pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap yang bertanggung jawab terhadap permintaan dokumen rekam medis untuk pasien lama ketika melakukan penerimaan dan pendaftaran pasien
-
Fungsi pelayanan klinis di rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap bertanggung jawab terhadap :
- Permintaan dokumen rekam medis lama jika diperlukan.
- Kelengkapan isi data pelayanan klinis pada formulir rekam medis.
-
Fungsi audit pelayanan klinis (audit medik, audit kematian, audit keperawatan), peneliti atau pengguna dokumen rekam medis dan kerahasiaan isi dokumen rekam medis.
INFORMASI
YANG DIHASILKAN
-
Tingkat penggunaan dokumen rekam medis.
-
Tingkat kebandelan kelengkapan isi dokumen rekam medis.
-
Daftar dokumen rekam medis yang siap diretensi.
-
Daftar dokumen rekam medis yang siap dimusnahakan.
-
Daftar pertelahaan hasil penilaian nilai guna rekam medis.
-
Daftar formulir rekam medis yang dilestarikan
-
Daftar formulir rekam medis yang dimusnahkan.
KETENTUAN
POKOK
-
RM tidak boleh keluar tanpa adanya permintaan RM secara tertulis
-
Seseorang yg meminjam RM harus mengembalikan RM tepat waktu dan lengkap
-
RM tidak boleh ke luar dr RS kecuali permintaan pengadilan
-
Mahasiswa boleh meminjam RM tetapi hanya berada pd ruang yg telah ditentukan
-
Hanya petugas filling yg berhak mengambil RM dari rak filling
DOKUMEN
DAN CATATAN YANG DIGUNAKAN
-
Tracer
-
Buku catatan penggunaan dokumen rekam medis
-
Buku catatan dokumen rekam medis in-aktif
-
Buku catatan dokumen rekam medis yang dilestarikan
-
Buku ekspedisi
PEMUSNAHAN
BERKAS DOKUMEN REKAM MEDIS
Setelah
5 (lima) tahun dari kunjungan terakhir tersebut berkas dipisahkan di
ruang lain / terpisah dari berkas RM aktif untuk di Rumah
Sakit, untuk selain Rumah Sakit 2 tahun.
Berkas
rekam medis inaktif dikelompokkan
sesuai dengan tahun terakhir kunjungan.
Tata
cara penilaian berkas rekam medis yang akan dimusnahkan dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
Berkas
rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis yang telah 2 tahun
inaktif.
Indikator
yang digunakan untuk menilai berkas rekam medis inaktif:
- Seringnya rekam medis digunakan untuk pendidikan dan penelitian;
- Nilai guna primer, mencakup: administrasi, hukum, keuangan, dan iptek;
- Nilai guna sekunder, mencakup: pembuktian dan sejarah.
Lembar
rekam medis yang dipilah:
-
Ringkasan masuk dan keluar
-
Resume Medis
-
Lembar operasi
-
Lembar identifikasi bayi lahir
-
Informed Consent
-
Lembar kematian
Pemusnahan
arsip bisa dilakukan, melalui :
- Pembakaran, pembakaran merupakan cara yang paling dikenal untuk memusnahkan arsip. Akan tetapi dengan cara seperti ini, dianggap kurang aman, karena terkadang masih ada dokumen yang belum terbakar, atau masih dapat dikenali. Selain itu, cara pembakaran dianggap kurang ramah lingkungan dan cara ini tidak mungkin dilakukan di dalam gedung.
- Pencacahan, cara pencacahan dokumen ini menggunakan alat pencacah baik manual atau mesin penghancur (paper shredder). Dengan menggunakan mesin pencacah kertas, dokumen akan terpotong-potong sehingga tidak bisa dikenali lagi. Cara ini banyak dilakukan oleh petugas arsip karena lebih praktis.
- Proses kimiawi, merupakan pemusnahan dokumen dengan menggunakan bahan kimia guna melunakkan kertas dan melenyapkan tulisan.
- Pembuburan atau pulping merupakan metode pemusnahan dokumen yang ekonomis, aman, nyaman, dan tak terulangkan. Dokumen yang akan dimusnahkan dicampur dengan air kemudian dicacah dan disaring yang akan menghasilkan lapisan bubur kertas. Dengan menjadi bubur kertas maka wujud asli dokumen dan isi dokumen tidak akan dapat dikenali lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar